TRANSLASI MATA UANG ASING
RAHMANIA SHOFA (27213179)
PRISKA GUSTINA PUTU. P.P (26213932)
Kelas : 4EB06
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
A. ALASAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Banyak
permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari
fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat
variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode
translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing
keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil
suatu perusahaan dengan prusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu
perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
Terdapat
tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing : mencatat transaksi mata
uang asing, mempehitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang`,
dan berkomunikasi dengan peminat saham asing. Akhirnya kenaikan jumlah
investasi internasional meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi
pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu negara kepada para investor di
negara lainnya.
B. LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi
mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti
saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam
padanannya dolar AS. Mata uang pada perdagangan negara-negara utama dibeli atau
dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan perantara keuangan
lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkan
oleh jaringan komunikasi modern.
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1. Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak
langsung
2. Kurs
pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward.
·
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang
simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
C. EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP
KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs
translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap
mata uang domestic, yaitu:
1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan
2. Kurs historis; translasi mata uang yang
berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban
dengan mata uang asing pertama kali muncul. Kurs historis pada umumnya menjaga
padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan keuangan
domestik
3. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau
dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar
Transaksi
Mata Uang Asing
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya,
pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52
keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing,
mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing
1. Pada tanggal
transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau
kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional
dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2. Pada setiap
tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka
saat itu.
Transaksi
Mata Uang Asing
Kriteria
Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang
Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan
mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh
secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat
tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi
local
|
Responsif
terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga
Pasar
|
Kebanyakan
pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan
pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
|
Anggaran
Biaya
|
Sering
terjadi pada daerah local
|
Sangat
berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan
mata uang local dan dilayani oleh operasional local
|
Diberikan
oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi
kewajiban jangka panjang
|
Internal
Perusahaan
|
Jarang,
tidak ekstensif
|
Sering
kali dan transaksi yang ekstensif
|
Terdapat dua
cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
1. Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa
transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
2. Perspektif
Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian
yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.
D. TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan
yang beroperasi secara internasioanal menggunakan berbagai metode untuk
menunjukkan aset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang domestik yang
dinyatakan dalam mata uang asing. Metode mata uang asing, seperti :
TRANSLASI
MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
·
Metode Current-Noncurrent
·
Metode Moneter-Nonmoneter
·
Metode Kurs Sementara
E.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Secara
internasional, perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya
dengan prosedur translasi mata uang asing.Pendekatan akuntansi untuk
penyesuaian translasi mta uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada
penangguan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
Pendekatan
akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
1.
Metode Nilai Tukar tunggal
Metode nilai
tukar tunggal , yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama
populer di EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan
atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini,
laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri
2.
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai
tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses
translasi mata uang asingnya
a. Metode
Current-Noncurrent
Pada metode
ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar
ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan
keuangannya dengan kurs saat ini.
b. Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode ini
juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata
uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs
saat ini.
c. Metode
Kurs Sementara
Dengan
metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang
dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini,
item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat
itu.
F. PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI
MATA UANG ASING
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang
seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional
multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional. Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara
Amerika, sebagai berikut:
§ Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata
uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research
Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode
current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara
langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui
dalam pendapatan lancar.
§ 1965-1975
ARB No.43 memperoleh
beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan
khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh,
translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing
pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board
opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan
pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43
§ 1975-1981
Untuk
mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya,
Financial acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun
1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS
dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs
sementara FAS No. 8 pada tahun 1975 ternyata kontroversial. Sementara beberapa
menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang
ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.
§ 1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang
komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS
No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya
mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
G. GAMBARAN STANDARD NO.52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Tujuan translasi mata uang asing
dalam FAS No.8 berbeda secara substansi dari FAS No.52 FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan
dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan
jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan.
Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode translasi mata uang
asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan disposisi keuntungan dan
kerugian nilai tukar.
Translasi
Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional dalah mata
uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditraslasikan
ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan dan kerugian
traslasi mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah dalam
ekuitas gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan keuangan
karena dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata
uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan
keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan
metode kurs sementara. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing muncul dari proses translasi mata uang asing dimasukkan dalam perhitungan
current-periode income
Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan kurs saat ini.
H. PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Para
pengguna akun gabungan harus mengerti beberapa permasalahan jika mereka ingin
menginterpretasikan dengan tepat efek keuangan akibat translasi mata uang
asing. Beberapa permasalahan tersebut adalah
1. Perspektif Laporan
2. Apa yang terjadi dengan Harga
Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola
I. TRANSLASI
MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara
dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga
penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang
bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya
mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
ANALISA
Translasi
mata uang asing sebenarnya salah satu solusi untuk menghindari adamya selisih
atau perbedaan perhitungan. Translasi mata uang asing sebenarnya sudah ada dan
terus berkembang seiring waktu. Banyak keuntungan yang didapat salah satunya
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan peminat saham asing yang tentu saja
meningkatkan pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu negara kepada para
investor di negara lainnya. Pada perushaan yang beroperasi secara internasional
pasti menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan dan
beban dalam mata uang domestik sebagai mata uang lokal yang dinyatakan dalam
mata uang asing atau mata uang induk. Dengan adanya kegiatan operasional luar
negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global. transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau
menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat
pinjam meminjam dengan mata uang asing. Lalu, pada saat mata uang induk
perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang
asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.
Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses
translasi mata uang asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode
income.Adanya laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh
dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,
2005
http://ungguhprasetiadi.blogspot.co.id/2014/03/alasan-translasi-mata-uang-asing.html
http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar