Kelompok 1EB07 :
ü Yusuf Prabu Pitriyadi (29213639)
ü Rahmania Shofa (27213179)
ü Dista Kirana Putri (22213599)
ü Muhammad Wildan Sundana (26213177)
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Ø Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2013
tumbuh sebesar 5,78 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Pertumbuhan terjadi
pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan
dan Komunikasi sebesar 10,19 persen dan terendah di Sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar 1,34 persen. Sementara PDB Tanpa Migas tahun 2013 tumbuh
6,25 persen.
Ø Besaran PDB Indonesia tahun 2013 atas dasar
harga berlaku mencapai Rp9.084,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan
(tahun 2000) mencapai Rp2.770,3 triliun.
Ø Secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV-2013
dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q) turun sebesar 1,42 persen, tapi
bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,72 persen.
Ø Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013
menurut sisi pengeluaran terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar
5,30 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen,
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 4,87 persen, dan Komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4,71 persen. Sementara, Komponen Impor
sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 1,21 persen.
Ø Pada tahun 2013, PDB (harga berlaku) digunakan
untuk memenuhi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 55,82 persen,
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,12persen, Komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 31,66 persen, ekspor 23,74 persen,
dan Komponen Impor 25,74 persen.
Ø PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada
tahun 2013 mencapai Rp36,5 juta meningkat dibandingkan PDB per kapita pada
tahun 2012 yang mencapai Rp33,5 juta.
Ø 57,78 persen dari PDB triwulan IV-2013
disumbang oleh Pulau Jawa, dengan urutan tiga provinsi terbesarnya adalah: DKI
Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Secara kuantitatif, kegiatan-kegiatan di
sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan
kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Jawa.
I. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga
konstan 2000 pada tahun 2013 mencapai Rp2.770,3 triliun, naik Rp151,4 triliun
dibandingkan tahun 2012 (Rp2.618,9 triliun). Bila dilihat berdasarkan harga
berlaku, PDB tahun 2013 naik sebesar Rp854,6 triliun, yaitu dari Rp8.229,4
triliun pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp9.084,0 triliun pada tahun 2013.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78
persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang
mencapai 10,19 persen, diikuti oleh Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa
Perusahaan 7,56 persen, Sektor Konstruksi 6,57 persen, Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran 5,93 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,58 persen,
Sektor Industri Pengolahan 5,56 persen, Sektor Jasa-jasa 5,46 persen, Sektor
Pertanian 3,54 persen, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,34 persen.
Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 6,25
persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.
Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar
terhadap total pertumbuhan PDB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,42 persen.
Selanjutnya diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi yang memberikan sumber pertumbuhan masing-masing
1,07 persen dan 1,03 persen (Tabel 1).
II. PDB dan Produk Nasional Bruto (PNB) Per Kapita
PDB/PNB per kapita merupakan PDB/PNB atas dasar harga berlaku
dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2013, nilai PDB per
kapita diperkirakan mencapai Rp36,5 juta dengan laju peningkatan sebesar 8,88
persen dibandingkan dengan PDB per kapita tahun 2012 yang sebesar Rp33,5 juta.
Sementara itu PNB per kapita juga meningkat dari Rp32,5 juta pada tahun 2012
menjadi Rp35,4 juta pada tahun 2013 atau terjadi peningkatan sebesar 8,72
persen.
Profil Spasial Ekonomi Indonesia Menurut Kelompok Provinsi
Triwulan IV-2013
Apabila pengelompokan kegiatan ekonominya dibedakan ke dalam
sektor primer (Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan), sektor sekunder
(Sektor Industri, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, dan Sektor Konstruksi),
dan sektor tersier (Sektor Perdagangan, Sektor Pengangkutan, Sektor Keuangan,
dan Sektor Jasa-jasa), secara spasial sektor primer lebih didominasi oleh
wilayah luar Jawa (73,80 persen). Sedangkan sektor sekunder dan tersier, Pulau
Jawa masih menjadi penyumbang terbesar yaitu masing-masing sebesar 66,08 persen
dan 66,11 persen.
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar