2. Masalah Distribusi
Distribusi (bisnis)
Distribusi adalah salah satu aspek
dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau
sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan(manufacturer)
ke pengecer (retailer).
Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan
biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Tugas
Distributor
·
membeli
barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
·
mengklasifikasi
barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
·
memperkenalkan
barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan reklame
atau iklan
Distribusi
barang merupakan bagian dari kegiatan perusahaan yang
mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjual
produknya secara maksimal.
Strategi itu sendiri
merupakan bagian dari strategi marketing setiap perusahaan dalam memasarkan
produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting yang mana
tanpa penjualan yang bagus maka suatu perusahaan tidak akan bisa bertahan.
Bagaimanapun juga, sumber
penghasilan perusahaan adalah hasil penjualan produk. Itulah sebabnya perlu ada
strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi distribusi yang
tepat akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan.
Berkaitan dengan strategi
distribusi dalam bisnis tersebut sebenarnya ada beberapa macam sistem
distribusi yang bisa digunakan oleh perusahaan.
Pemilihan sistem tersebut
pastinya juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual oleh perusahaan anda.
Perlu anda ketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya juga sangat
menentukan optimalisasi sistem distribusi yang anda pilih, diantaranya adalah
karakteristik produk, tingkat standarisasi, dan lain-lain.
Dalam menggunakan
distributor atau perantara pemasaran memang harus menyusun rencana mengenai
cakupan target pasar. Dengan demikian, perusahaan bisa menyusun stratgei
bagaimana agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen.
Cakupan pasar yang dimaksud
itu sendiri bisa diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi
eksklusif, dan juga distribusi selektif. Masing-masing akan sangat ditentukan
oleh jenis produk yang dijual.
Strategi distribusi dalam bisnis demi memaksimalkan tahap pemasaran produk
Strategi distribusi dalam bisnis demi memaksimalkan tahap pemasaran produk
Bagaimanapun juga demi
mensukseskan proses pemasaran produk dalam perusahaan anda, sudah pasti tidak
akan bisa lepas dari yang sistem distribusi. Salah satu strategi distribusi
yang bagus adalah mempersingkat saluran distribusi. Mempersingkat saluran
disitribusi ini berarti perusahaan bisa memutus jaringan distributor sehingga
produk perusahaan bisa lebih cepat diterima oleh konsumen. Menata strategi
distribusi dalam bisnis dengan baik, maka akan memberikan hasil yang signifikan
untuk perusahaan anda.
Cara lain yang bisa anda
gunakan sebagai strategi distribusi dalam bisnis adalah dengan mempercepat proses
distribusi. Proses distribusi ini merupakan tahapan dalam menjalankan suatu
bisnis yang mana tahapan untuk mendistribusikan produk ini akan dilakukan
ketika proses produksi telah selesai. Itulah sebabnya, demi mendukung proses
distribusi bisa berjalan dengan cepat maka proses produksi juga harus
dipercepat.
Bagaimanapun juga proses prooduksi dan proses distribusi
merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam dunia bisnis perdagangan produk.
Melayani konsumen dengan baik juga merupakan bagian dari stratgei marketing
dalam bisnis.
Melalui distributor, suatu
perusahaan juga bisa mempertimbangkan berbagai informasi kebutuhan, saran, dan
yang lainnya untuk membantu meningkatkan pelayanan. Itulah sebabnya, menjual
produk melalui distributor yang cukup juga akan membantu memaksimalkan tahap
pemasaran setiap produk dari perusahaan.
Hal yang perlu anda pertimbangkan lagi dalam memasarkan
produk adalah memilih distributor yang berkompeten dan bisa dipercaya.
Umumnya kualifikasi seorang distributor memang tidak harus
berpendidikan tinggi, tapi melalui pelatihan perusahaan akan bisa membentuk
pribadi distributor yang berkompeten. Didukung dengan kepribadian yang baik,
maka tahapan distribusi produk akan berjalan dengan baik karena si distributor
juga menjalankan amanat perusahaan dengan baik.
Melakukan evaluasi mengenai
jumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat juga merupakan bagian yang
penting untuk terus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Melalui distributor
perusahaan bisa mendapatkan informasi tersebut.
Dengan stok barang yang
cukup, maka akan membantu memaksimalkan proses distribusi dan meningkatkan
income perusahaan. Selain itu konsumen juga akan merasa lebih nyaman karena
produk yang dibutuhkan bisa terpenuhi.
Pengertian
Saluran Distribusi
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
-
Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang
dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan
menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun
fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Negotiation, yaitu mencoba untuk
menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak
pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor
memesan barang kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar
tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
• Title, yaitu perpindahan
kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang
lain.
• Physical Possesion, yaitu
mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan
akhirnya sampai ke konsumen akhir.
• Financing, yaitu meminta dan
memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung
resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
Macam Saluran Distribusi :
Macam Saluran Distribusi :
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini
merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara.
Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini
disebut saluran distribusi langsung.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh
konsumen dilayani pengecer saja.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak
digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini,
produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar
saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang
besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen
sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para
pengecer besar.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen
sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang
terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar