Sabtu, 28 Desember 2013

bisnis khursus model

Bisnis Kursus Model

     Peluang yang muncul dari sebuah kejadian atau moment bisa muncul dari mana saja, kapan saja, dan siapa saja. Peluang yang saya dapat disini salah satu peluang yang berasal dari diri saya sendiri dan lingkungan. Dengan berbekal hobi melakukan pemotretan secara otodidak dan keahlian berpose layaknya model, saya ingin memunculkan model-model profesional melalui bisnis ini. Hobi saya ini diharapkan bisa menjadi awal dari kesuksesan, bisa berkembang, dan tumbuh pesat hingga Internasional. Saya yakin semua yang kita lakukan bersadarkan hobi pasti akan nyaman untuk dijalankan. Namun, kita kita juga harus terus berusaha menjadi kreatif dan inovatif agar bisnis bisa terus berjalan lancar.

    Bisnis kursus model seperti ini harus diberdayakan menjadi peluang emas dengan cara melakukan beberapa perubahan pengajaran agar berbeda dengan kursus model yang lainnya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan membuat lebih baik lagi dari segi multimedia, pose, kenyamanan ruang kursus, lampu, maupun hal-hal kecil lainnya. Peluang emas lainnya seperti menjadi yang pertama dalam arti kata bisnis yang saya lakukan ini belum orang lain lakukan atau bahkan memikirkannya. Berhubung masih jarangnya bisnis seperti ini, saya harus bisa menjadikan bisnis terbaik dan tersukses dengan melahirkan model-model professional yang tak hanya mampu berpose di depan kamera melainkan memiliki etika yang baik demi menjaga nama baik tempat kursus, anggotanya, serta diri si Model itu sendiri.

   Pemilihan nama untuk bisnis kursus model ini, saya cari berdasarkan keunikan, menarik, serta mudah diingat. “UC Modelling Crew” nama yang saya resmikan untuk bisnis yang ingin saya jalankan. Nama yang memiliki kepanjangan “You See Modelling Crew” memiliki makna Anda melihat anggota permodelan, dengan arti lain seorang  model harus siap dilihat dari segi penampilan maupun etika dan moral. Dengan nama yang unik dan bermakna tersebut merupakan suatu strategi pertama agar orang yang mendengar dan melihat tulisan itu penasaran dan tertarik untuk ingin tau lebih jauh bahkan ingin mencoba bergabung didalamnya.

  Berhubung setiap bisnis selalu dikaitkan dengan hambatan dan kegagalan, UC Modelling Crew atau sebut saja “UC” harus siap dan selalu siap menerima ataupun menghadapi masalah-masalah yang menjadi hambatan bahkan bisa menjrumuskan kegagalan jika kita tidak bisa mengatasi masalah-masalah yang datang tersebut. Oleh karena itu, bisnis UC tidah boleh hanya memiliki sikap siap saja tetapi harus diimbangi dengan rencana bisnis yang te;ah dipikirkan secara matang untuk meminimalisasikan hambatan maupun kegagalan. Rencana bisnis tersebut dapat berupa memikirkan dengan matang tentang target konsumen atau sasaran, strategi promosi atau cara memperkenalkan, strategi bersaing sehat, memperhitungkan biaya serta memaximalkan laba dan menekan kerugian.

   Bisnis yang saya pilih memiliki tujuan sasaran untuk remaja, meskipun sebenarnya penetapan sasaran bisa saja secara luas atau bersifat umum. Namun, menentukan tujuan sasaran harus jelas untuk mengacu pada kegiatan yang akan dijalankan. Cara memperkenalkan bisnis model ini dapat menggunakan sarana internet yang sudah tidak asing lagi dimasyarakat dan hampir setiap hari orang menggunakannya. Bisnis dapat diperkenalkan melalui twitter, facebook, blog, dari mulut ke mulut, dan sarana lainnya. Biaya, mungkin kata ini yang dipermasalahkan dalam berbisnis,  mulai dari takut darimana sumber modal, hingga takut biaya habis karena rugi dan kebangkrutan usaha. Disini UC ingin berbisnis dengan modal pribadi yang telah disisihkan dan dikumpulkan, sehingga tidak memikirkan pinjaman modal, melainkan memikirkan bagaimana menekan seminimal mungkin biaya pengeluaran dan memaximalkan laba atau keuntungan tanpa tiidak melupakan kepuasan konsumen. Dengan adanya laba, laba dapat disisihkan sedikit demi sedikit untuk membuka cabang dimana-mana dan menambah koleksi kostum serta menambah atau mengganti peralatan yang sudah rusak.

    Saya memilih bisnis kursus model karena saya ingin sekali menjadikan wanita-wanita Indonesia tidak hanya cantik, tetapi mereka luwes dan mampu berbicara dan berlenggak-lenggok diatas catwalk untuk memperlihatkan kecantikan yang diberikan Tuhan, mampu bermasyarakat secara sopan dan memiliki etika yang baik. Bukan hanya itu, keuangan pun akan terus mengalir lancar ke kantong si Model jika pihak agency majalah, iklan, produser film, catwalk, ataupun agency lainnya menghubungi pihak UC karena ketertarikan mereka terhadap model yang terdapat di foto yang telah pihak UC share untuk dijadikan model yang mereka butuhkan.

   Agency, apabila pihak tersebut mengambil si Model untuk dijadikan model mereka, maka otomatis pihak UC bisa mendapat sponsor dari mereka. Oleh karena itu, bisnis kursus model bisa menjanjikan penghasilan yang cukup menggiurkan. Tidak hanya untuk pihak pembisnis tetapi juga pihak model, para model pun mendapat bayaran tergantung dari lama atau tidaknya bergelut didunia permodelan. Jadi, semakin lama seorang wanita bergelut di dunia model maka akan semakin tinggi bayaran model tersebut. Selain itu, dilihat dari banyaknya permintaan pihak agency model. Sebab itulah pihak UC berusaha semaksimal mungkin menjadikan model professional agar selalu dipakai oleh pihak agency model.

   Persekutuan (Partnership), itulah jenis badan usaha yang saya pilih. Dengan adanya pemilik usaha lebih dari satu orang, maka adanya tempat bertukar pikiran, strategi, tanggung jawab, dan bisa belajar satu sama lain. Keahlian yang saya miliki akan ditunjang dengan keahlian anggota lainnya sehingga akan semakin kokoh. Kemudian, pembagian tugas bisa diatur sehingga tidak terlalu berat seperti pengusaha perorangan atau kepemilikan tunggal.

  Dari segi penempatan lokasii, kelas model UC akan mencari tempat yang ramai, terdapat banyak sekolah, serta lokasi gedung yang strategis dengan tujuan, dapat dipromosikan ke sekolah-sekolah, serta bisa disurvei langsung oleh orang yang sedang lalu-lalang. Berhubung kursus model seperti ini banyak disalahgunakan sebagai sarana penipuan. Maka, kami telah memperhitungkannya dengan mengadakan perjanjian diatas materai sebelum dimulainya kegiatan permodelan.

   Telah banyak kursus model yang melahirkan model-model cantik dan berbakat seperti Tyas Mirasih, Dian Sastro, Natasya Rizky, serta masih banyak model yang telah sukses lainnya karena jasa kursus model seperti ini. Maka, selanjutnya kursus model UC lah yang akan melahirkan model-model cantik, muda, pintar, profesional, dan beretika. Selepas dari itu semua, setiap bisnis membutuhkan dukungan. Setiap dukungan akan berpengaruh terhadap bisnis yang akan dipilih. Karena banyak dukungan untuk memilih bisnis kursus model, maka saya yakin dan siap ingin berbisnis kursus model.

  Memilih kelas model untuk dijadikan bisnis tak terlepas dari konsekuensinya. Bukan saya tidak mengetahui apa saja konsekuensinya, melainkan saya telah siap atas konsekuensi apapun yang muncul. Karena dukungan dan kesiapan mental inilah yang membuat saya ingin membuka bisnis kelas kursus model. Ditambah tujuan yang mulia untuk memuliakan orang lain.

   Dari segi manfaat, sangat bermanfaat untuk anak remaja yang hanya ingin menyalurkan hobi ataupun yang benar-benar serius menekuninya. Bisnis yang simple dan sangat berpeluang dimasyarakat karena banyak orang yang tidak tau harus kemana menyalurkan bakat mereka didunia permodelan. Maka, segeralah saya pikirkan untuk ambil bisnis ini. Karena, sangat disayangkan jika peluang emas ini tidak dimanfaatkan.

 Mungkin sebagian orang menganggap kursus model adalah suatu kursus yang mengharuskan memiliki persyaratan yang banyak. Namun, disini saya berbisnis untuk melatih dan mengarahkan bakat dan minat kalian dibidang permodelan. Dari sifat malu dan kurang PEDE, kalian akan kami latih dan kami beri pemahaman hingga menjadi seorang model professional yang beretika, bermoral, dan mampu berbicara didepan public.

   “Bisnis kursus model, suatu bisnis yang simple, menjanjikan, dan luar biasa.”
                                                                   -Rahmania Shofa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar